Berpikir tentang mendekorasi ulang rumah Anda di tahun 2018 dan mencari inspirasi desain interior? Memahami gaya desain pribadi Anda adalah titik awal yang bagus. Mengetahui gaya dekorasi mana yang Anda inginkan akan memberi Anda pondasi dari mana Anda dapat memadukan elemen yang berbeda untuk membuatnya menjadi milik Anda sendiri.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 2 gaya interior paling populer yaitu Scandinavia dan Minimalis. Kami akan berbagi tips tentang bagaimana Anda bisa mencapainya di rumah Anda. Sebagian besar desain interior profesional terinspirasi oleh gaya tertentu, mereka cenderung hanya menggunakan ini sebagai pondasi. Begitu Anda telah mengidentifikasi aspek inti, Anda bisa mulai menambahkan sentuhan pribadi Anda untuk membuat interior Anda terasa nyaman.

Scandinavian

Berkaitan erat dengan gaya interior modern abad pertengahan. Interior Skandinavia menggabungkan minimalist dengan pengaruh khas negara Eropa Utara. Estetika keseluruhannya bersih dan fungsional, material yang menggunakan warna natural menambah kehangatan dan perasaan nyaman. Interior Skandinavia sering menghidupkan efek cahaya dan penataan furniturenya yang tampak sedikit berantakan.

Dalam pemakaian warna, Anda bisa memakai warna lembut dan segar seperti putih, krim, abu-abu, coklat dan pastel yang soft. Furniturenya bersih, simpel dan kontemporer. Ada fokus pada bahan alami seperti kayu, kain wol, kulit, linen dan kapas. Sentuhan modern seperti bingkai logam dilapisi bubuk dan lampu tembaga akan lebih menyatukan gaya ke interior Skandinavia karena bisa menambahkan tekstur yang lebih. Beberapa elemen warna dan efek grafis bisa ditambahkan melalui penggunaan karya seni, vas bunga atau patung.

Untuk mmiliki tampilan Skandinavia ada beberapa elemen kunci yang harus diperhatikan termasuk cahaya alami, warna natural dan furnitur yang bersih.

Minimalis

Gaya minimalis adalah desain tentang “Less is More”. Desain estetika modern ini membuat ruang interior bersih, rapih dan fungsional. Ada fokus kuat pada kualitas dalam hal warna finishing, furniture, dan fungsionalitasnya.

Elemen warna interior minimalis biasanya netral. Semua interior putih sangat populer sekaligus tampilan monokromatik yang menampilkan warna putih, abu-abu dan  hitam. Jika ada warna berbeda, itu biasanya hanya direncanakan sebagai warna aksen atau penyeimbang. Furniturenya dilapisi dengan warna-warna yang lembut. Bentuk furniture dengan “pola” jarang terlihat pada interior minimalis dan sebagai gantinya, bisa menggunakan warna yang solid. Kesimpulannya adalah modern dan mengkilap; Permukaan yang mengilap sangat dianjurkan.

Untuk mencapai interior dengan estetika minimalis, penting untuk memperhatikan kembali ke furniturenya. Jadi, bukan hanya interiornya saja yang terasa minimal, desain furniture dan pencocokan ruangannya juga harus diimbangi dengan fungsionalnya.

Bagaimana dengan Anda? Tertarik dengan interior Scandinavia, atau Minimalis?